Selamat datang di blog saya dan terima kasih sudah mau berkunjung. Di blog ini saya tidak hanya menuangkan uneg-uneg,tapi juga berbagi ilmu dengan semua. ENJOY MY BLOG !!

Wednesday, February 23, 2011

Python

 

                 Python termasuk dari jajaran bahasa pemograman tingkat tinggi, lainnya Anda mungkin mengenal bahasa pemograman C, C++, Java, Perl dan Pascal, dll.


                    Bilamana terdapat bahasa pemrograman tingkat tinggi, juga dikenal bahasa pemrograman tingkat rendah, yang dikenal sebagai bahasa mesin yaitu bahasa  pemrograman Assembly, Kenyataannya Komputer hanya dapat mengeksekusi bahasa tingkat rendah,jadi bahasa pemrograman tingkat tinggi harus melewati beberapa proses untuk diubah ke bahasa pemrograman tingkat rendah, hal tersebut merupakan kelemahan yang tidak berarti bagi bahasa pemrograman tingkat tinggi.

                    Tetapi kekurangan tersebut tidak sebanding dengan kelebihannya. Pertama, lebih mudah memprogram sebuah aplikasi dengan bahasa tingkat tinggi. Lebih cepat,  lebih mudah dimengerti menulis program komputer dengan bahasa tingkat tinggi,  dan juga kesalahan dalam penulisan program cenderung tidak mengalami  kesalahan yang berarti. Kedua bahasa pemograman tingkat tinggi lebih portable dalam arti bisa digunakan untuk menulis di berbagai jenis arsitektur komputer (seperti Intel 386, 486, 586, SPARC, RISC/6000) yang berlainan dengan sedikit modifikasi ataupun tidak memerlukan modifikasi sama sekali. Bahasa pemrograman tingkat rendah hanya dapat berjalan di satu jenis arsitektur komputer dan harus  ditulis ulang untuk menjalankannya di lain mesin, hal ini dikarenakan karena perbedaan urutan register dan services - servicesnya.


                    Dengan keuntungan keuntungan tersebut, kebanyakan aplikasi - aplikasi komputer di tulis dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi. Penggunaan bahasa  pemrograman tingkat rendah hanya digunakan di aplikasi - aplikasi tertentu.

                    Terdapat 2 jenis aplikasi untuk memproses bahasa tingkat tinggi ke bahasa tingkat rendah, yaitu : compiler dan interpreter. Sebuah interpreter membaca sebuah program yang ditulis dengan bahasa tingkat tinggi dan langsung menjalankannya . Sebuah kompiler menerjemahkan keseluruhan kode program sebelum menjalankan program tersebut. Dalam kasus ini kode tersebut disebut sebagai source code dan program yang diterjemahkan disebut dengan object code atau executable. Sekali program tersebut di kompilasikan, Anda dapat mengeksekusinya berulang kali  tanpa menerjemahkannya lagi kedalam object code. Bekerja pada modus baris perintah sangat baik untuk membuat program dan untuk  mencoba - coba algoritma, karena Anda dapat langsung menjalankan perintah tersebut dan melihat hasilnya. Tetapi pada saat Anda ingin membuat program atau aplikasi yang real, Anda seharusnya menyimpan ke dalam bentuk script, jadi dapat
             
                    Anda jalankan dan dimodifikasi untuk pengembangan program selanjutnya

Alur Eksekusi Program

                    Sebuah program adalah sejumlah instruksi yang berisi perintah - perintah dalam bahasa pemrograman komputer untuk menyelesaikan masalah dengan bantuan komputer. Masalah - masalah komputasi tersebut mungkin seperti permasalahan matematika, seperti menyelesaikan sebuah fungsi eksponen, rumus - rumus dalam matematika, tetapi dapat juga berupa mencari dan menggantikan teks, menyusun teks dalam dokumen, dan sebagainya.

                    Beberapa komponen pada bahasa pemrograman komputer mungkin berbeda - beda, tetapi beberapa instruksi umumnya sama di semua bahasa pemrograman komputer.

1. input : Masukan dari keyboard, file, atau beberapa device.
2. ouput : Hasil / keluaran program ke monitor display, file, printer atau beberapa device.
3. math : Perhitungan matematika atau kalkulasi matematika seperti pengurangan,
penjumlahan, perkalian, pembagian dan sebagainya. 
4. kondisi : Memeriksa beberapa kondisi dan mengeksekusi beberapa perintah
tertentu, sesuai dengan kondisi yang telah diperiksa.
5. Perulangan : Menjalankan beberapa perintah secara berulang - ulang kali,
biasanya dengan beberapa variasi.

                    Semua program yang Anda pernah pakai, betapapun rumitnya program tersebut
dibuat dengan beberapa instruksi yang telah disebutkan di atas, walaupun
kelihatannya sebuah program di bagi - bagi ke modul yang lebih kecil dan dari
modul - modul tersebut dibagi - bagi lagi menjadi sub modul - sub modul untuk
mengerjakan fungsi - fungsi dasar program tersebut. Ini yang kemudian di kenal
dengan Algoritma

Bagian program Python

                    Python dikenal sebagai bahasa pemrograman interpreter, karena Python dieksekusi  dengan sebuah interpreter.Terdapat dua cara untuk menggunakan Interpreter, yaitu dengan mode baris perintah dan modus script. Pada mode baris  perintah, Anda memanggil program Python dan sebuah interpreter langsung  menampilkan hasilnya :

<python

Python 2.1.1 (#1, Sep 24 2001, 05:28:47)



[GCC 2.95.3 20010315 (SuSE)] on linux2

Type "copyright", "credits" or "license" for more information.

<<<print 1 + 1

2

                    Pada baris pertama pada contoh di atas, perintah python tersebut memanggil  program interpreter Python, baris kedua dan selanjutnya menampilkan pesan dan versi dari Interpreter tersebut. Baris kelima dengan tanda “<<<", adalah prompt dimana interpreter mengindikasikan bahwa interpreter telah siap untuk diberi perintah. Ketika kita ketikkan print 1 + 1, interpreter langsung meresponnya dengan tampilan output 2.

                    Cara lain dari modus baris perintah adalah dengan menyimpan perintah – perintah python dalam satu file, yang disebut selanjutnya sebagai script. Contohnya kita  mengetikkan perintah-perintah python dengan menggunakan text editor seperti vi,kwrite, emacs, dan lainnya. Pada umumnya file yang berisi script tersebut disimpan dengan extension / akhiran ".py".Misalnya, 

print 1 + 1

                    perintah tersebut kita simpan dengan nama file "contoh1.py", kemudian untuk mengeksekusinya kita panggil program interpreter python dengan cara :

<python contoh1.py

2

                    maka interpreter mengeksekusi script tersebut dengan hasil 2.
                    interpreter mengeksekusi script tersebut dengan hasil 2.

sumber: materi kuliah algoritma pemrograman 2b,universitas gunadarma

No comments:

Post a Comment