Umi...
ketika ku baru berusia 4 bulan di kandunganmu,ketika aku baru diberi nyawa, kau sebut aku dalam doamu pada malam itu bersama abah..
hari demi hari kau dengarkan aku lantunan ayat suci yang terekam dalam sebuah kaset untukku hingga aku terlahir ke dunia yang fana ini..
aku menangis dan dunia tertawa ketika aku dilahirkan, lantunan adzan dan iqamah pun ku dengarkan dari abah..
dan umi melihatku dengan sebuah senyuman manis..
dengan penuh kesabaran kau rawat dan bimbing aku, hingga pada akhirnya ketika ku berumur 7 tahun, rasa malas ku untuk menunaikan shalat 5 waktu mucul dan membuat abah marah karena hal itu, sekumpulan lidi pun hampir melayang sampai akhirnya kau datang untuk menghentikannya dan mulai membujukku dengan caramu hingga aku pun luluh..
aku memanglah seorang yang keras tetapi tidak akan ku lupakan bagaimana caramu membuatku mau menutup auratku sedari kecil dan mengajarkan tentang islam dengan caramu yang begitu indah..
umi..
aku tidak tahu apa yang bisa ku balaskan atas semua ini..
dalam termenung aku pun bertanya, "apakah aku bisa merawat dan membimbing anak-anakku kelak dengan cara yang islami seperti yang kau dan abah ajarkan kepadaku dulu hingga kini ? "
aku ingin menjadi sepertimu umi..
tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan tentang dirimu..
No comments:
Post a Comment