1.
Cerita
Sangatlah penting dan harus ada terlebih
dahulu. Dengan mengetahui jalan cerita kita dapat mengetahui apa saja yang akan
kita buat. Jadi tidak asal buat saja, karena jika asal buat saja akan banyak
hal yang tidak terpakai dan membuat kurang efektifnya waktu.
2.
Script
Script merupakan naskah cerita yang akan diperankan oleh masing-masing tokoh.
Dengan begitu, ilustrator sudah mulai bisa memvisualisasikan bentuk story board
yang akan dibuat untuk masing-masingscenenya.
3. Brain
Storming
Sangat berguna untuk
para ilustrator yang membuat concept art, perpaduan referensi gambar dan cerita
digabung dan diotak atik sehingga membentuk sebuah konsep yang akan dikerjakan
pada tahap concept art. Brain storming lebih ke pendekatan cerita dengan gambar
referensi sehingga diperoleh gambar-gambar yang disebut konsep. Setelah itu
diaplikasikan sehingga membentuk concept art.
4.
Concept
Art
Concept Art berisi konsep untuk tiap-tiap
element yang ada pada cerita, seperti bentuk karakter, bentuk tas, pakaian
karakter dan sebagainya.
5. Story Board
Story board berisi detail setiap scene
mulai dari script, dialog, posisi kamera, gerakan kamera, durasi dan segala
macam gerak-gerik yang ada dalam scene. Jika kita membuat tanpa story board ita akan kebingungan meletakkan kamera
pada scene tertentu.
6. Animatic Story Board
Dengan ini kita bisa mengetahui story board yang berjalan
layaknya video stop motion. Sehingga animator mempunyai bayangan bagaimana
menggerakan karakter agar sesuai dengan story board.
7. Manajemen
File
Dalam pembuatan sebuah animasi, kita memerlukan kerjasama tim.
Oleh karena itu diperlukan standarisasi penamaan file, folder dan komponen
lainnya untuk mempermudah koordinasi antar anggota.
B. Tahapan
Produksi
Tahap ini merupakan proses pengerjaan semua hal yang sudah dibuat saat pra produksi. Jika
pra produksi kurang matang, maka proses produksi akan memakan waktu dan biaya
yang jauh lebih banyak. Hal-hal yang termasuk dalam tahapan ini adalah:
1.
Modelling
Proses pembuatan model baik 3 dimensi maupun 2
dimensi, entah itu modeling karakter, environment, object, dan berbagai macam
bentuk objek yang akan kita atur dalam dunia animasi.
2.
Texturing
Proses pemberian material dalam bentuk warna
maupun gambar pada objek yang sudah dibuat melalui tahap modelling. Hal
ini berguna untuk memberikan tampilan permukaan dari suatu objek agar
dapat memberikan kesan, warna dan ciri khas sesuai dengan objek yang
sebenarnya.
3.
Rigging
Rigging dilakukan untuk mempermudah
menggerakkan objek.
4.
Animation
Proses penghidupan karakter maupun objek yang
berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Sehingga objek tidak hanya diam
5.
Rendering
Proses mengubah file-file mentah 3D pada software pengolah
konten 3 dimensi menjadi sebuah format yang dapat dinikmati dengan mudah tanpa
harus memiliki file produksi seperti video maupun gambar. Proses rendering
memakan waktu yang cukup lama dibandingkan yang lain, tergantung tingkat
kerumitan objek yang di render, selain itu
C. Tahapan
Paska Produksi
Merupakan proses penggabungan berbagai macam scene yang
dihasilkan saat proses produksi. Proses yang terdapat dalam paska produksi
yaitu sbb:
1) Koreksi Warna
Hal ini dilakukan karena bagian-bagian dalam sebuah scene
terkadang membutuhkan efek-efek khusus untuk menimbulkan suasana yang khas
seperti romantis, horror dan sebagainya. Koreksi warna dapat memberikan efek
suasan seperti itu, selain itu koreksi warna juga dapat meminimalisir perbedaan
hasil render / video yang digabungkan. Sehingga seluruh properti yang ada dalam
scene menyatu.
2) Editing Video
Bertujuan untuk menggabungkan scene-scene hasil pengambilan
gambar maupun hasil rendering dalam sebuah kesatuan urutan berdasarkan
storyboard. Sehingga cerita yang sudah dibuat pada pra produksi dapat
diceritakan dalam bentuk visual.
3) Musik
Proses penambahan efek-efek yang menimbulkan kesan tersendiri
pada sebuah film. Film horor yang paling kelihatan dalam hal efek suara. Film
horror tanpa suara tidak ada yang menarik. Karena suara sangat mempengaruhi
audience. Penambahan musik / sound effect dilakukan saat post production, yang
kemudian digabungkan dengan videonya,
4) Visual Effect
Proses penambahan efek-efek khusus pada sebuah animasi atau
film. Seperti efek kilatan petir, tsunami dan masih banyak lagi efek-efek yang
bisa ditambahkan.
5) Promosi,
Proses pengenalan karya film atau
animasi yang sudah kita buat. Ada banyak sekali media promo yang bisa kita
gunakan.
Faktor
Kritis
Faktor Kritis dalam
pembuatan animasi yaitu:
1.
Manajemen Waktu
Apabila waktu terorganisir dengan baik, dikhawatirkan produksi
animasi akan molor dari waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
2.
Detail Objek
Detail objek yang tidak sesuai dengan kenyataan, akan membuat karakter/benda terlihat
kaku dan tidak realistik
3.
Visual Effect
Visual effect yang dibuat berlebihan akan membuat animasi
terlihat tidak menarik, sama halnya jika visual effect yang dibuat tidak pas (kurang).
4.
Ukuran File
Animasi yang disimpan dengan ukuran besar akan memakan tempat
dan biaya yang lebih tinggi.
5.
Suara
Suara yang tidak sesuai dengan pergerakan bibir karakter akan
membuat animasi semakin minus. Sebagai contoh, karakter A merupakan tipikal
berbicara cepat. Tetapi dalam produksinya, bibir karakter A dibuat seperti
orang yang berbicara lambat. Tentu saja hal ini tidak sinkron.
6.
Pra produksi
Apabila pra-produksi (persiapan produksi) tidak dilakukan dengan
matang, maka pembuatan animasi akan mengalami banyak perombakan. Hal ini dapat
mengakibatkan mubadzir terhadap waktu.