ketika cinta tak lagi terbalas, ketika dia mulai malingkan hatinya kepada yang lain. tetapi disini masih ada sekeping hati yang masih berharap.
meskipun hanya sekeping, tapi sebisa mungkin kan dijaga hingga dia menyadari bahwa hanya ada satu manusia yang paling mencintainya dengan tulus dan tanpa nafsu.
secara logika, ini sangat rugi dilakukan. tapi tak ada cara lain, karena melupakannya pun membuat jauh lebih sakit.
perlahan-lahan, hati sudah bisa menahan cemburu ketika melihat ia dengan yang lain tertawa dan tersenyum. hati tersakiti ketika ia, yang kita cintai tak lagi ingin berbicara dengan kita. sungguh, suatu hal yang tak diinginkan.
mengapa waktu selalu salah ? di saat seseorang mulai mencintai dengan tulus dan tetap menjaga satu hatinya untuk orang tersebut, orang tersebut malah lebih memilih yang lain. apakah cinta itu buta pengorbanan ? entahlah, dalam hal ini yang ditemukan buta pengorbanan bukan butuh pengorbanan. karena seberapa besar pengorbanan yang dilakukan, semakin besar pula kebutaannya.
apakah menunggu satu-satunya cara ? jika kita bisa berpindah-pindah, pasti kita akan minta tuhan untuk memindahkan jiwa kita ke tubuh orang baru yang telah dicintai olehnya tersebut.
sayangnya, kita hanya bisa bermimpi. dalam mimpi dia milik kita seutuhnya, sementara kenyataannya tidak.
oh tuhan, tetap jaga rasa yang ada pada jiwa kami. bila waktunya telah tepat, sampaikan padanya bahwa kami selalu menunggu dengan rasa yang sama dan tempat yang sama. dan aku berharap waktu yang tepat cepat datangnya.
No comments:
Post a Comment